Posts

Showing posts from May, 2019

BERDUAAN

Hujan yang menyenangkan adalah hujan yang berisi kamu dan aku kamu dengan secangkir kopi hitam aku dengan secangkir susu coklat panas mengarang percakapan panjang. Sampai lupa kalau langit sudah jadi terang Sampai lupa kalau sudah waktunya kamu pulang Sampai larut datang kau tak jua pulang. Kamu bilang tak ada alasan untuk pulang. Katanya ini terlalu menyenangkan. Jadi malas pulang. Malah harap-harap ada hujan badai semalaman,

KOPI DINGIN

... sore ini terasa sangat dingin kopi di meja sudah tak nikamat di sesap  diluar angin sedang bertarung  dengan hujan menentukan siapa pemenang di sore yang kelam  dan ia masih saja diam memandang langit begitu dalam meski tau senja tak akan datang  ..  jangan tanya kenapa, ia sedang di rundu luka matanya memang selalu sembab karna di landa rindu yang hebat, tak perlu tau karna siapa , sudah pasti dia bangsat  .. lukamu seberapa parah hingga lupa arah berhentilah berhenti tenggelam dalam senja yang kelam masih ada  fajar esok hari bukan ? .. esokkan pagi datang mentari menerjang  dan ia tetap diam.

Laluaku#

Kita satu kesatuan yang menbingunkan mau pergi makan saja bingung keputusan terakhir adalah "Terserah" kataku, Senangnya kita berliling kota bersama si merah si sayanng milik mu sejak SMA, Kamis lalu kita batal bertemu, katanya langit kelabu jadi engan melaju, kamis ini sama kelabu nya tapi aku tetap berlalu. katamu sore itu kamu demam tinggi merengek ingin di bawakan obat, basah kuyup aku nih di luar hujan ! keluh ku  kuberikan obat beserta nasi kotak buat mu, "hehehe maaf aku kan demam nih pegang "

Lekuk Pikuk Peluk

Boleh jadi tuan kembali Dari perantauan lekuk pikut peluk. Dan nyatanya tuan hanya ingin meringkuk   di pelukku Boleh jadi tuan tak kembali. Karna bersikukuh pada pundak pundak lapuk dari pada aku. Kamu jelas tau setiap kata yang aku lahirkan selalu mengandung rasa di dalamnya. Kamu pamit pergi ke selatan. Aku  menuyusul mu lewat utara  Kitaa berjumpa di barat. Sebelum matahari terbenam  Pelukku sudah merentang untuk kamu tandang pulang dari perantauan yang jalannya terjal.

MATI

. Sebab kau telah tiada Sudah mati bunuh diri. .. Mayat mu sudah melebur berasama hujan. Tidak ada yang menangisimu, Sebab kau mati dalam sepi.  .. Tidak ada yang tau dimana makam mu. Gadis yang kau tinggal mati tetap menikmati mentari. Tanpa tahu kau telah mati karna terlalu lama menanti.